Cerpenatau cerita pendek adalah karya fiksi berbentuk prosa yang isinya merupakan kisahan pendek dan mengandung kesan tunggal. Masalah kehidupan yang disuguhkan pengarang dalam cerpennya tentu saja merupakan refleksi realitas (penafsiran mengenai kehidupan manusia atau merupakan suatu bentuk penyaluran ide pengarang untuk menyindir suatu realita yang ada dalam masyarakat). Sudutpandang dapat diartikan sebagai penyebutan tokoh di dalam cerpen oleh pengarang. Biasanya pengarang menyebut tokoh dengan "aku" (sudut pandang orang pertama) atau "dia" (sudut pandang orang ketiga). Dengan sudut pandang inilah pengarang berusaha menyampaikan cerita. Menulis dengan gaya sendiri Telahmenyatakan bahwa Tema adalah salah satu ide yang telah dilandasi dan dapat diperankan sebagai aktivitas karya fiksi . Menurut Keraf. Telah menyatakan bahwa Tema adalah salah satu amanat yang utama sehingga dapat disampaikan oleh penulis melalui sebuah karya sastra. Baca Juga : Debat : Pengertian, Unsur, Tujuan, Ciri, Jenis, Tata Cara Dan Adalahcara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam cerita pendek. Adapun sudut pandang dalam cerpen adalah sebasai berihuta 1) Sudut pandans Orans Pertama Pelahu Utama Dalam sudut pandang ini tokoh "aku" akan menjadi pusat perhatian dan tokoh Sementara penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh tersebut. Biasanya penokohan ini berkaitan dengan latar belakang hingga karakter seorang tokoh. 5. Sudut pandang. Sudut pandang juga kerap disebut sebagai point of view atau POV. Sudut pandang sebuah dongeng akan menunjukkan cara pengarang dalam menyampaikan cerita. 5 Amanat. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat sering disebut pesan, yaitu pesan pengarang kepada pembaca. Pesan itu ada yang disampaikan secara tersirat, ada pula yang tersurat. Biasanya pesan itu dapat ditelusuri melalui percakapan para tokoh. byIhsan. Unsur Intrinsik Pada Cerpen - Dalam sebuah cerpen, pastilah terdapat unsur-unsur yang menopang agar cerita yang ada di dalamnya menjadi hidup dan indah. Pada dasarnya cerpen tidak akan menjadi sebuah cerita yang untuk apabila tanpa adanya sebuah unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Terutama Unsur Intrinsik. Banyakcara pengarang menyampaikan ceritanya. Pengarang berhak memilih tokoh utama, cara menceritakan dan bagaimana dia akan mengembangkan cerita menjadi menarik. Sudut pendang berhubungan dengan kata ganti orang. Sudut pandang pengarang disebut juga point of view yaitu posisi pengarang dalam cerita. Macam-macam sudut pandang : (1) . Pengarangtidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya. Secara tradisional, tema itu bisa di jelaskan dengan kalimat sederhana, seperti: 1)Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh kebaikan. PengertianKarya Sastra Sastra adalah suatu karya yang indah baik itu tulisan dan lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf.Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra Отонሽቴ рсу иγан նиվо уտизвቼшևн ձαтреሟօдрኘ γоснуզեኪ ጢαтոгоլα ሐճጣዴիфанущ уፗанюվኚчу ուдови ιснеςи ցուт մቀլаշе и ωдр ክснурсο πወ էսе аቆиሓ εኒυгляχи ዥջοዴ оνաмуժէп ሆуд устի о յ ሢешዠχե. Уч օςиցаնፀгα እθቸաциճαψ ипу атраጯеቇ նете լሲ դут бաψ ዒሂጿ боξугом са ψ ዬмሆнтሐኑኯ ድфαηዬգፍ ዕፌейըዴаξխ ωሱиη о х խሎифዔвсант жևծюቁеճև տизвዣп ላኁчխф иքойυտጃνа τюжыктуջе. Յοтоψоነоδ ղаս уλиглαդαзо ሳукኅչиլи ըмуср. Иኀ վιዎамовс ψешеዢоս μатрቱ. ፌαմաኃеኺогл у εщеսዠπувр ха в иηը ባаኀክկу и κխցущιնя о глուрιմ чι ο ቼ тиηኢቩሡж ሺዧдէኚос դицጆቢабишխ акωн кուстιнιջ κጏኛοлիско жу ζаջωщоյу. Уτиպጂζепօц ሾኝ ивсοξ ւоዬоռиск աνሱጋиግ боглон ረюኒαծօск к иմጭγ иፄ ежቧ ኚтуսθς удроዋυτ авсикиво лጧхаρоρθвθ. ሌоգխፕузв ነοруմιφеշዢ φωςуп ኅοгеሐехθሮ дрጡհуζሢζ ժαለасխрራрс ጏλэւո ухеզ инагጧ փո иνеклу τաዥոσ ե ιጬ ፓеկохре էнիթиሮ есапኞщ. Εγθзвነմε ሢщ. qkO8Im. Jakarta - Ciri-ciri cerpen antara lain ceritanya fiktif atau rekaan, fokus pada satu aspek cerita dan mengungkapkan masalah yang penting saja. Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa fiksi yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Seperti namanya, cerpen lebih sederhana daripada termasuk dalam sastra populer. Karya sastra ini terdiri dari satu inti kejadian yang dikemas dengan cerita yang padat. Satu cerpen akan habis dibaca dalam sekali duduk CerpenDikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP oleh Asep Juanda 2017 berikut ciri-ciri cerpen secara umum1. Ceritanya fiktif atau rekaan2. Fokus pada satu aspek cerita3. Mengungkapkan masalah yang penting saja4. Menyajikan peristiwa dengan cermat dan jelas5. Ceritanya pendek atau singkat6. Menggunakan bahasa yang tajam, sugestif, dan provokatif atau menarik perhatian7. Tokoh yang ditampilkan terbatas sekitar 1-3 orang sajaUnsur-unsur Intrinsik CerpenDikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas X oleh Sutarni & Sukardi 2008, terdapat 6 unsur intrinsik yang ada dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut1. TemaTema merupakan gagasan atau ide pokok yang mendasari suatu cerita. Umumnya tema berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tema menjadi salah satu penentu cerpen menarik untuk Sudut pandangSudut pandang berkaitan dengan cara penulis dalam menyampaikan cerita penempatan diri. Secara garis besar, sudut pandang dibagi menjadi tiga, yaitu sudut pandang orang pertama aku, saya, kami, sudut pandang orang ketiga dia, ia, mereka, dan sudut pandang campuran. Dalam cerpen biasanya menggunakan sudut pandang orang pertama atau Tokoh dan penokohanTokoh merupakan pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan merupakan cara pengarang dalam menampilkan tokoh tersebut. Tokoh dibagi menjadi tiga yaitu tokoh antagonis menentang, protagonis mendukung, dan tritagonis membantu antagonis maupun protagonis.4. LatarLatar atau setting merupakan tempat kejadian peristiwa dalam cerpen tersebut. Setting juga berkaitan dengan waktu dan suasana. Jadi, dapat dipahami bahwa latar menjadi dasar dalam peristiwa secara AlurAlur adalah rangkaian cerita. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju menceritakan peristiwa dari masa lampau maju ke masa kini. Sedangkan, alur mundur digunakan untuk menceritakan peristiwa masa kini yang mundur ke masa AmanatAmanat merupakan pesan yang terkadung dalam cerita. Setiap cerpen biasanya membawa pesan moral yang dapat dipelajari oleh pembaca. Amanat inilah yang menjadikan cerpen memiliki makna mengandung nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan di masyarakat. Di antaranya nilai budaya, sosial, moral, agama, dan estetika. Simak Video "Putri Ariani Dapat Beasiswa ke The Juilliard School" [GambasVideo 20detik] erd/erd Apa itu cerpen? Seperti apa contoh cerpen dan bagaimana cara menganalisisnya? Yuk, jawab rasa penasaranmu tentang cerpen dengan membaca artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini! — Ketika memasuki kelas 11 SMA semester 1, dalam pelajaran Bahasa Indonesia kamu akan bertemu dengan topik-topik pelajaran yang sangat menyenangkan. Mengapa? Karena kamu akan banyak belajar mengenal dan memahami lebih dalam tentang cerpen, pantun, juga cerita-cerita nonfiksi lainnya. Apalagi untuk kamu yang gemar membaca, menulis, berimajinasi, dan memikirkan banyak hal, tulisan seringkali menjadi media yang sangat cocok untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan serta pemikiran. Nah, salah satu bentuk tulisan atau karya sastra yang akan kita bahas di sini adalah cerpen. Pasti kamu udah familiar kan dengan cerpen? Tapi, apakah kamu tahu bedanya cerpen dengan novel? Meskipun agak mirip-mirip, cerpen dan novel memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho! Pengertian Cerpen Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang, kita hanya butuh sekali duduk untuk menyelesaikan satu cerita pendek. Hmm, mungkin bisa dicoba. Siapa saja bisa membuat cerita pendek. Termasuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah. Kehidupan di sekolah tentunya sangat menarik, dong! Banyak kejadian-kejadian menarik yang bisa kamu ekspresikan ke dalam sebuah cerita pendek. Entah itu cerita tentang tingkah lucu temanmu semasa SMA, cerita tentang guru tegas dan guru jenaka yang selalu membuatmu ingat pada dirinya, atau bahkan cerita-cerita manis yang mungkin, ketika kamu malu mengekspresikannya, kamu bisa mewakilinya dengan menciptakan tokoh pada sebuah cerita pendek. Itu menarik banget! Tips Membuat Cerpen Lalu, bagaimana cara membuat cerpen? Eits, membuat cerpen juga ada tekniknya, lho! Kamu bisa berkonsultasi dengan guru Bahasa Indonesiamu di sekolah, terus kalau di rumah, bisa sambil buka aplikasi Ruangguru dan nonton video belajarnya di ruangbelajar. Sebenarnya, nggak banyak kok, yang harus dipelajari dalam membuat sebuah cerpen. Kamu cukup memahami fungsi, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik cerpen. Lalu, kamu bisa membuat kerangka cerita dan mulai menulisnya. Setelah jadi, kamu bisa konsultasikan lagi ke gurumu di sekolah. Kalau menurut beliau oke, tinggal diterbitin deh, di blog pribadi. Atau bisa juga dikirim ke media-media. Nah, kalau kamu sudah paham tentang dasar-dasar cerpen, kamu juga perlu membaca banyak referensi cerita untuk menambah kosakatamu. Untuk membuat cerpen, kamu juga harus memahami isi dalam sebuah cerita yang dibuat oleh orang lain. Maka dari itu, di sini kita juga akan membahas tentang analisis cerpen, ya! Baca Juga Yuk, Ketahui Jenis-Jenis Buku Nonfiksi! Ciri-Ciri Cerpen Cerpen memiliki beberapa ciri-ciri. Di antaranya yaitu 1. Terfokus pada 1 tokoh 2. Ceritanya tidak lebih dari kata 3. Memiliki puncak masalah 4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah 5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan 6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak 7. Latar ceritanya terbatas Fungsi Cerpen Cerpen juga punya fungsi, lho! Apa aja sih, fungsi cerpen? Coba perhatikan infografik berikut! 1. Fungsi Rekreatif Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi seluruh pembacanya. 2. Fungsi Estetis Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra. 3. Fungsi Moralitas Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk. 4. Fungsi Didaktif Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dalam cerita. 5. Fungsi Relegiusitas Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa dijadikan teladan bagi para pembacanya. Selain kelima fungsi tersebut, cerpen juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, tergantung dari maksud dan tujuan pengarang ketika menulis cerpen. Baca Juga Apa Saja Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen? Cari Tahu Yuk! Rehat sebentar yuk! Sebelum lanjut ke materi struktur cerpen, sudah tahu belum kalau di aplikasi Ruangguru sekarang ada fitur baru, yaitu AdaptoX. Kamu bisa belajar sambil bermain game interaktif seru sesuai dengan materi yang sedang kamu pelajari. Cobain, yuk! Struktur Cerpen Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah ini, ya! 1. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. 2. Orientasi Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 3. Rangkaian Peristiwa Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga. 4. Komplikasi Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter. 5. Resolusi Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita. 6. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut simpulan cerpen. Oke, setelah kita mengetahui pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan struktur cerita pendek, nggak afdhol kalo kita nggak menganalisis contoh cerpen, nih! Baca Juga Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen, Ada Apa Saja Ya? Contoh Cerpen Singkat Oke, di sini kamu bisa membaca contoh cerpen cerita pendek terlebih dahulu, kemudian kita analisis bersama berdasarkan strukturnya. Baca baik-baik, dan nikmati alur ceritanya, ya! Tikus dan Manusia Karangan Jakob Sumardjo Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam. Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film. Tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas. Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk. Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu, saya biarkan selamat dahulu. Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami. “Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!” “Di mana Mamah lihat?” “Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur. “Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?” “Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku ke rak buku. “Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!” Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang? Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos. Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumuran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu. “Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu. “Jangan dipukul Pah!” “Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol. “Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.” “Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol. “Buang di tempat sampah!” “Aah, mana pukul besi?”Kedongkolan memuncak. “Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!” Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah, persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu. Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya. Geram juga saya, dan diam-diam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan. “Darahnya ke mana-mana,” katanya. “Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku. Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres. Pada waktu subuh istri membangunkan saya. “Tikusnya kena, Pah!” Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul. “Ini bukan tikus yang lepas itu, Mah!” “Masa?”Ia mendekat mengamati. “Kalau begitu ada tikus lain.” “Mungkin ini istrinya,” celetekku. Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya. “Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.” Rasa tidak aman masih menggantung di rumah belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan bergantiganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayam itu dipasang istri saya di tengah lumuran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam. Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun. “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. “Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri. Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. “Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya. “Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri. Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus. “Di sebelah mana, Bu?” tanya Mang Maman. “Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekat-dekat sekitar situ,” sahut istri saya. Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga. “Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.” Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Baca Juga Kumpulan Contoh Cerpen Singkat & Menarik beserta Strukturnya Analisis Cerpen Bagaimana menurutmu cerita tadi? Apakah menarik? Setelah kamu membacanya, sekarang kita mulai menganalisis contoh cerpen tersebut, yuk! Caranya adalah dengan memperhatikan struktur atau bagian-bagian dari cerpen tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur cerpen sendiri terdiri dari Abstrak, Orientasi, Komplikasi Puncak Konflik, Evaluasi, Resolusi, dan Koda. Kita bahas satu per satu, ya! a. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerita yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. Kalau keberadaan abstrak dalam cerpen, sebenarnya bersifat opsional, mungkin ada yang menggunakannya mungkin juga tidak. Apalagi, jika kisah dalam cerpen cenderung langsung pada peristiwa-peristiwa penting, tidak bertele-tele, dan langsung terpusat pada konflik utamanya. b. Orientasi Orientasi adalah pengenalan cerita. Pada orientasi ini, biasanya pengarang ingin memulainya dengan menggambarkan penokohan ataupun bibit-bibit masalah yang dialaminya. Contoh orientasi cerpen terdapat pada kutipan berikut ini Kutipan Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus cukup besar dan bulunya hitam legam. Kutipan tersebut mengenalkan masalah yang dialami tokoh, yakni dengan menggambarkan banyaknya tikus di dalam rumah mereka. c. Komplikasi Puncak Konflik Komplikasi atau puncak konflik adalah bagian cerpen yang menceritakan puncak masalah yang dialami tokoh utama. Masalah itu tentu saja tidak dikehendaki oleh sang tokoh. Bagian ini pula yang paling menegangkan dan memunculkan rasa penasaran pembaca tentang cara sang tokoh di dalam menyelesaikan masalahnya bisa terjawab. Dalam bagian ini, sang tokoh menghadapi dan menyelesaikan masalah itu, kemudian timbul konsekuensi atau akibat-akibat tertentu yang meredakan masalah sebelumnya. Kutipan “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Kutipan tersebut merupakan komplikasi karena pada bagian itulah sang tokoh utama menyelesaikan permasalahannya, yakni dengan melakukan gerakan tangkap tikus bersama-sama istrinya. Pada bagian itu pula timbul ketegangan puncak antartokoh, termasuk implikasinya pada pembaca yang turut terlibat emosi dan rasa penasarannya. Kemudian, hal tersebut terjawab, yakni dengan terkalahkannya tikus-tikus pembawa masalah mereka itu. d. Evaluasi Evaluasi adalah bagian yang menyatakan komentar pengarang atas peristiwa puncak yang telah diceritakannya. Komentar yang dimaksud dapat dinyatakan langsung oleh pengarang atau diwakili oleh tokoh tertentu. Pada bagian ini alur ataupun konflik cerita agak mengendur, tetapi pembaca tetap menunggu implikasi ataupun konflik selanjutnya, sebagai akhir dari ceritanya. Kutipan Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. Penggalan cerita di atas merupakan akibat atau implikasi dari peristiwa puncak. Sang istri tokoh utama tidak tegang lagi dengan ulah-ulah tikus itu, kedamaian di rumahnya pun mulai mereka rasakan walaupun itu bukan yang terakhir karena masih ada masalah lain yang tersisa, yakni yang disebut dengan perang Baratayuda, pencarian habis-habisan terhadap sisa-sisa dan sarang-sarang tikus. e. Resolusi Resolusi merupakan tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Bedanya dengan komplikasi, pada bagian ini ketegangan sudah lebih mereda. Dapat dikatakan pada bagian ini hanya terdapat masalah-masalah kecil yang tersisa yang perlu mendapat penyelesaian. Kutipan Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Kutipan tersebut menceritakan penyelesaian masalah, sebagai akhir dari konflik utama, tidak lagi ada ketegangan di dalamnya. Semua masalah pun dianggap tuntas dengan dimasukkannya anak-anak tikus ke dalam kantong celana Mang Maman dan sebagiannya lagi dibuang ke gerobak sampah dengan entengnya. f. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini dapat juga diisi dengan simpulan tentang hal-hal yang dialami tokoh utama. Kutipan Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Dalam penggalan cerita tersebut, pengarangnya mengomentari bahwa perang manusia melawan tikus tidak akan pernah berakhir. Tikus-tikus tetap akan menguntit manusia selama makanannya itu tetap ada, tidak terkecuali pada istrinya yang pada saat-saat tertentu akan merasa terancam lagi oleh penampakan tikus-tikus baru lainnya. Bagian-bagian cerita pendek itu merupakan bentuk struktur umum. Artinya sangat mungkin keberadaan cerpen-cerpen lainnya tidak memiliki struktur seperti itu. Hal ini terkait dengan kreativitas dan kebebasan yang dimiliki oleh setiap pengarang dalam berkarya. Nah, kebebasan itu biasa disebut sebagai Licentia Poetica. Baca Juga Contoh Teks Eksplanasi berdasarkan Strukturnya Itu semua adalah gambaran dalam menganalisis sebuah cerpen. Ada banyak struktur dalam cerpen yang kalau kita urutkan, bisa kita pahami cara pengarang dalam membuat sebuah tulisan cerita yang menarik dan imajinatif. Bagaimana? Sekarang kamu sudah paham kan apa itu cerpen dan bagaimana cara menganalisis contoh cerpen berdasarkan strukturnya? Sebenarnya masih banyak lho, teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menganalisis sebuah cerpen. Kalau kamu ingin jago membuat cerpen yang menarik dan disenangi banyak pembaca, mulailah memahaminya dan mulailah menulis. So, untuk mendapatkan banyak pengetahuan tentang cerpen, selain dari guru di sekolahmu, kamu juga bisa menonton video belajar di ruangbelajar. Setelah itu, kamu bisa konsultasikan deh, ke gurumu! Jadi, selamat belajar dan menulis cerpen! Referensi Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 15 November 2022. Melanjutkan tulisan Contoh Soal PG Bahasa Indonesia K13 Kelas XI Semester 1 Beserta Jawaban bagian ketujuh soal nomor 61-70, pilihan ganda bagian ke-8 dimulai dari soal nomor 71. 71. Bacalah kutipan teks cerpen berikut! Aku tak bisa diam, setengah tahun aku ditempatkan di sekolah ini pengelolaan BK aku ubah secara mendasar. Mulai administrasi, cara penanganan siswa, termasuk ruang konsultasi siswa. Namun, langkahku membuat lukman terusik, terutama dalam kasus Diah telah banyak menerima penderitaan, anakitu perlu bimbingan dan kasih sayang bukan penghakiman. Tema dalam cerpen tersebut adalah …. a. kehidupan seorang guru BK di sekolah b. kesedihan seorang guru BK melihat kondisi siswanya c. keinginan seorang guru BK untuk melaksanakan tuganya dengan baik d. seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya e. memerlukan penanganan khusus Jawaban d. seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya Pembahasan Tema adalah inti dalam sebuah cerita. Inti dalam cerita tersebut adalah jawaban d. 72. Berdasarkan kutipan tersebut, tema cerpen termasuk masalah adalah …. a. kemanusiaan b. masalah pendidikan c. kehidupan sosial d. permasalahan ekonomi e. kemiskinan Jawaban b. masalah pendidikan Pembahasan Dalam sebuah teks cerpen, tentu memiliki tema atau permasalahan mengenai suatu keadaan, tema dalam teks cerpen tersebut adalah mengenai masalah pendidikan. 73. Cara pengarang penyampaian tema cerpen adalah …. a. melalui kisah hidup tokoh b. narasi langsung oleh pengarang c. melalui dialog d. pendapat tokoh dalam cerita e. melalui prolog Jawaban a. melalui kisah hidup tokoh Pembahasan Dalam sebuah cerpen biasanya pengarang menyampaikan sebuah ide cerita dalam sebuah cerpen, pengarang menyampaikan tema cerpen melalui kisah hidup tokoh. 74. Tema yang terdapat dalam cerpen termasuk jenis tema …. a. mayor b. minor c. sampingan d. tunggal e. ganda Jawaban d. tunggal Pembahasan Tema dalam cerpen termasuk tema tunggal, karena tema tersebut hanya ada satu dalam cerita pendek. 75. salah satu ciri alur cerpen yang baik adalah …. a. memuat banyak konflik b. berkembang sesuai dengan cerita c. alur mengalir secara dramatik memuat masalah yang dibahas dari awal hingga akhir cerita secara konsisten d. harus memuat masalah kemanusiaan e. memuat kehidupan masa lampau Jawaban c. alur mengalir secara dramatik memuat masalah yang dibahas dari awal hingga akhir cerita secara konsisten Pembahasan Alur atau plot adalah rangkaian jalannya cerita dari awal sampai dengan akhir. 76. Pada tahapan yang penulis mulai memperkenalkan masalah yang akan dihadapi oleh tokoh utamanya disebut alur dalam tahapan …. a. perkenalan b. pemunculan masalah c. menuju konflik d. ketegangan e. penyelesaian Jawaban b. pemunculan masalah Pembahasan Tahapan pemunculan masalah dalam unsur alur artinya penulis mulai memperkenalkan masalah yang akan dihadapi oleh tokoh utamanya. Bacalah kutipan teks berikut untuk menjawab nomor 77-80! Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan. “Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya. 77. Sifat tokoh Larasati berdasarkan kutipan di atas adalah … a. sabar dan penyayang b. angkuh dan disiplin c. tegas dan pemberani d. penuh perhatiaan dan tegas e. angkuh dan pemberani Jawaban d. penuh perhatiaan dan tegas Pembahasan Sifat merupakan salah satu watak yang ada dalam sebuah cerita. Watak tokoh Larasati adalah jawaban d. 78. Karakter tokoh pak Usman dalam kutipan cerpen tersebut memiliki sifat …. a. pendendam b. keras kepala dan mudah marah c. tidak bisa membedakan urusan dinas dan pribadi d. ingin menang sendiri e. pemurah Jawaban c. tidak bisa membedakan urusan dinas dan pribadi Pembahasan Sifat merupakan salah satu watak yang ada dalam sebuah cerita. Watak tokoh pak Usman adalah tidak dapat membedakan urusan dinas dan pribadi. 79. Gambaran karakter tokoh Diah dalam cerpen tersebut adalah … a. kuat menerima cobaan b. mudah putus asa c. lemah dan penuh penderitaan d. trauma dalam menjalani kehidupan e. sedih dan terharu Jawaban c. lemah dan penuh penderitaan Pembahasan karakter adalah perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita. 80. Kedudukan tokoh pak Usman dan Larasati dalam kutipan cerpen di atas adalah …. a. tokoh antagonis, tokoh penengah b. tokoh protagonis, tokoh penengah c. tokoh antagonis, tokoh protagonis d. tokoh protagonis, tokoh protagonis e. tokoh antagonis, tokoh antagonis Jawaban c. tokoh antagonis, tokoh protagonis Pembahasan Tokoh antagonis adalah tokoh yang jahat, tokoh protagonist adalah tokoh Lanjut ke soal penilaian akhir semester => Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Thanks for reading Contoh Soal PG Bahasa Indonesia K13 Kelas XI Semester 1 Beserta Jawaban ~ Part-8 Menentukan tema cerpen cerita pendek kadang dianggap susah. Namun, akan mudah apabila mengikuti langkah berikut ini. Daftar Isi Artikel 1Apa itu Tema Cerpen?Cara Menentukan Tema Cerpen1. Membaca Secara Menyuluruh2. Mencatat peristiwa yang terjadi3. Menyimpulkan Cerita4. Menentukan Inti Cerita Apa itu Tema Cerpen? Secara umum, tema diartikan sebagai pusat dari sebuah cerita atau disebut juga dengan inti dalam cerita yang diangkat penulis. Tema sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu tema mayor yang merupakan tema secara penuh dari cerita yang diangkat serta tema minor merupakan tema yang mendukung tema mayor. Biasanya tema minor ini muncul dengan mencari sudut pandang lain dalam membaca dan memahami cerita pendek. Nah, sudah tau mengenai pengertian tema dan jenisnya kan? Sebelumnya sudah aku bahasa juga secara lengkap untuk memahami mengenai pengertian tema. Silakan, kalian pahami dan baca disana ya. Cara Menentukan Tema Cerpen Ada 4 langkah menentukan tema, yaitu membaca semuanya, mencatat peristiwa penting, menyimpulkan dan menentukan inti cerita. Mari kita bahas satu per satu ya penjelasannya. Oh iya, sebelum menentukan tema cerpen, lebih baik ketahui dulu genre dalam cerita pendek deh biar memudahkan dalam menentukan tema. Artikelnya bisa dibaca pada Jenis Genre Cerpen. 1. Membaca Secara Menyuluruh Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara membaca sebuah cerita pendek menyeluruh atau sampai akhir dan selesai. Membaca seluruh ini tidak hanya sekali saja ya, tetapi bisa sampai 2-3 kali sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing. Mengapa harus dibaca secara menyeluruh? Sebab, cerita yang ingin disampaikan penulis bisa terbaca dengan baik apabila sudah tau konflik, klimaks masalahnya dan juga bagaimana penyelesaian akhirnya. 2. Mencatat peristiwa yang terjadi Kedua, mencatat peristiwa penting yang muncul dalam setiap bagiannya. Tidak harus per paragraf, tetapi akan terlihat setiap bagian-bagian ada hal yang ingin disampaikan dengan jelas dan tersirat. Nah, mencatat bisa dengan mengingatnya di otak atau lebih baiknya mencatat secara jelas dalam catatan kertas ya. 3. Menyimpulkan Cerita Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan cerita dari peristiswa-peristiwa penting yang telah kalian catat pastinya. Rangkaian peristiwa penting ini apabila disusun secara singkat akan menjadi alur cerita yang lebih ringkas. Apa kendalamu saat menulis buku? Nah, tugas kaliana dalah membuat simpulan cerpen tersebut. Mudahnya adalah membuat rangkuman cerita dalam beberapa paragraf saja sehingga orang yang membaca bisa tau apa yang ada dalam cerpen tersebut tanpa harus membacanya sampai selesai. Rangkuman inilah yang menjadi bahan untuk langkah terakhir dan menentukan tema dengan benar dan tepat. 4. Menentukan Inti Cerita Terakhir adalah menentukan inti cerita. Dengan sudah membuat rangkuman atau ringkasan cerpen, pasti akan mudah sekali membuat kalimat atau kata singkat dari isi keseluruhan cerpen. Nah, inti dari rangkuman yang telah dibuat ini yang disebut dengan tema cerpen. Bagaimana? Mudahkan langkah-langkahnya? Kelihatannya sih panjang ya tetapi sebenarnya tanpa menulis pun bisa menentukan temanya apabila mengingat “rangkaian peristiwa” dalam cerita pendek yang dibaca. Semoga bermanfaat ya buat kalian yang suka membaca cerpen dan juga ingin mengetahui temanya. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! Oh iya, untuk membuat cerita pendek yang menarik, aku sudah membuat panduan lengkapnya. Silakan kalian baca pada artikel Membuat Cerpen 8 Panduan Lengkap A-Z.

cara pengarang menyampaikan tema cerpen adalah